Berhubung kesempatan seperti ini jarang banget, aku sama dia sempetin buat ciuman dulu sebelum pergi. aku cium bibirnya yang seksi dengan gencarnya, dan tidak lupa tanganku mulai bergerak ke buah dadanya yang montok, 34 B. Dia masih kelas 2 SMA waktu itu. Pelan tapi pasti tanganku mulai masuk ke bawah bajunya dan mulai mengusap-usap pentilnya yang sudah mulai keras dibalik BH-nya.Tiba-tiba dia mundur, wah.. salah langkah nih. Selama ini aku belum pernah pegang teteknya langsung,paling-paling dari luar saja. Tapi ternyata dia mundur untuk membuka bajunya dan BHnya. Dengan jelas aku bisa melihat teteknya yang ranum. Tidak tahan aku remas-remas dua teteknya sambil aku kulum bibirnya. Tidak puas aku cuma ngeremes doang, aku mulai ciumin teteknya dan mengisap pentilnya. Dia mulai mengerang pelan, badanya mulai menggeliat kegelian. “Ah ..ahh… kus. enak.. terus..” Sambil ngisepinpentilnya yang merah itu, aku mulai membuka kancing celana jeans dia, pelan-pelan aku pelorotin celananya, dia diam saja… akhirnya dia cuma tinggal pakai celana dalam saja. “kus, kita ke kamarku saja yuk, biar enak”, “Ayo” aku jawab dengan hati girang.Sampai di kamar dia, dia bilang “buka baju kamu dong”… aku bales“kamu juga buka dong”. Eh.. dia jawab “bukain dong”. Setelah aku telanjang, aku buka celana dalam dia, untuk pertama kalinya aku lihat memek secara langsung. Warnanya merah muda dibagian tengahnya. Kelihatan dengan jelas memeknya sudah basah.Jembutnya lurus dan halus. Dia mulai pegang kontolku. Dia bengong melihat kontolku yang tegang dan keras. Tidak tahan, akutidurin dia pelan-pelan ke tempat tidurnya. aku ciumin seluruh tubuhnya, waktu sampai ke memeknya, aku jilatin saja kelentitnya, dia menggelinjang kegelian…sambil mengerang…. akumulai ambil posisi diatas dia, dan dia mulai ngangkangin kedua kakinya, sehingga memeknya terbuka lebar didepan kontolku. Sebelum aku masukkan, aku sempat bertanya, “Kamu mau melakukan ini sayang ?” … dia jawab “He-eh”.. “Cepetan masukin kus sudah enggak tahan nih”..Pelan-pelan aku masukkan kontolku ke lubang memeknya yang merah itu. Baru kepala kontolnya saja yang masuk, rasanya sudah enak banget. Langsung saja aku tekan kontolku lebih dalam lagi sampai masuk semua. “AAahhhh … ” dia menjerit pelan. aku mulai bergerak naik turun, mula-mula pelan… lama-lama makin cepat…kira-kira ada 15 menit, aku menyodok dia. Sampai akhirnya aku merasa memeknya mulai berdenyut-denyut seperti memijit kontolku, waduh rasanya enak banget. aku mulai merasa enak sekali mau klimaks, sepertinya dia juga … “aaah…ahh…ahhh…ohh…” dia tambah hebat erangannya, aku sempat takut kalau ada orang yang dengar.“plop..plop..” suara kontolku keluarmasuk memeknya yang basah. Akhirnya aku sudah tidak kuat lagi,aku kebut saja goyanganku, dia tambah binal… badannya menggelinjang kuat… “aaah….aahh….ahhh… terus kus… Vitri hampir…jangan berhenti…aaahh” Akhirnya aku keluar juga, spermaku keluar banyak sekali di dalam memeknya…. sementara itu badan dia mengejang hebat…..kira-kira 20detik aku sama dia merasakan klimaks bersamaan. aku cabut kontolku dari memeknya, dan aku rebah disamping dia dengan napas ngos-ngosan, dia juga begitu. Kita berdua telanjang bulat dan keringatan hebat. aku bangun dan melihat memeknya, aku lihat ada bercak-bercak darah dimemeknya dan di seprei tempat tidurnya. Semetara itu cairan putih mulai mengalir pelan keluar dari memeknya, ternyata itu spermaku.“Vit…kamu sakit enggak ?” , “He-eh,perih…, tapi enak kok” dia senyum sambil melihat aku.Setelah istirahat setengah jam, kitamandi bersama terus pergi ke bundaran UGM buat lari pagi.Sorenya sehabis kita pergi seharian, kita melakukan lagi. Tapi baru saja aku masukkan kontolku ke memeknya, tiba-tiba kita dengarsuara mobil datang. Langsung kitaberdua bangun dan mengintip lewat jendela, ternya orang tua-nyasudah pulang. Cepetan saja dia pakai baju, aku ambil baju-baju akudan lari ke kamar mandi, pura-pura lagi buang air besar. Untung tidak ketahuan. Wah….sempat jantungan.aku tidak akan pernah lupa hari itu,pertama kali buat aku sama dia melakukan hubungan sex. Untung dia tidak hamil gara-gara itu. Setelah itu kita tidak pernah melakukan lagi, soalnya tidak ada kesempatan lagi, sampai akhirnya aku putus sama dia.